Kamis, 30 Juni 2011

Dora


 Anda yang gusar menjadi penganguran, tak ada biaya kuliah, pusing memikirkan baju sekolah anak, lihatlah Dora, pikiran anda akan langsung berubah. Siapakah Dora?? Bukan tokoh kartun, gadis berambut pendek yang selalu berpetualang menggunakan tas ransel di punggungnya..Ia hanya orang biasa, bahkan nyaris dilupakan. Namun ia menginspirasi..

Ia hanyalah seorang mahasiswa, bukan mahasiswa luar biasa, yang pandai bergaya. Ia salah satu penghuni bangsal sederhana RSU M. Djamil Padang. Dora menderita penyakit aneh. Darah keluar dari pori-pori kepalanya. Namun cerita luarbiasanya adalah perjalanan hidup gadis yang ditinggal ibunya itu. Untuk bertahan hidup dan memberi makan kedua adiknya, ia rela bekerja apa saja. Menjadi cleaning service hingga tukang ojek. Profesi terakhir inilah yang mengharukan. Agar bisa mengojek, Dora terpaksa mengubah penampilannya menjadi seperti seorang laki-laki. Walaupun demikian, pelecehan tetap saja menghantuinya.

Perjuangan hidupnya membuka mata hati banyak orang. Kisah hidup yang perlu dibaca oleh mereka yang selalu berkeluh kesah dan selalu memaki kemalangan. Seperti sebuah ungkapan, di atas langit masih ada langit. Di antara orang yang susah masih ada yang lebih susah. Dora mengajarkan tentang kesusahan, kekurangan yang bukan untuk ditangisi. Ada ungkapan lain, tak ada kesuksesan yang didapatkan dengan cara yang gampang. Tapi Tuhan bisa saja membuat dunia ini tidak adil. Ada orang-orang yang mendapatkan kesenangan tanpa bersusah payah. Bagi Dora, hidup bukan untuk kesenangan, tapi perjuangan. Ia menemukan kesenangan dalam perjuangan. 

Kini Dora dikenal dimana-mana. Ceritanya ada di berbagai koran, lokal dan nasional. Televisipun menayangkan perjalanannya meneruskan pengobatannya sampai ke ibukota Jakarta. Namun bukan disitu hikmahnya. Duka Dora menyulut kepedulian banyak orang. Sejak Dirawat di RSU M.Djamil Padang, berbagai bantuan datang. Mulai dari pejabat hingga orang biasa yang berderma untuk biaya pengobatannya. Dora menyulut solidaritas sosial yang semakin hilang di negeri ini. Dora bisa jadi hanya punya satu suara, namun suaranya seperti mewakili orang-orang kecil lain yang ada di negeri ini. 


Semoga Dora mendapatkan kesembuhannya. Namun sejatinya, ia telah menyembuhkan sedikit penyakit di negeri ini. Ia menyembuhkan ketidakpedulian yang semakin hilang. Ia menyembuhkan pemimpin dan rakyatnya yang terjarakkan.



(Dari berbagai sumber)